DATA PENGUNJUNG

Website counter

MISKONSEPSI

Setiap manusia berpikir, begitulah alaminya seorang manusia sampai - sampai ada seorang filsuf Prancis yang bernama Rene Descartes mengatakan "cogito ergo sum" yang berarti "Aku berpikir maka aku ada".
Proses berpikir adalah hal yang lumrah, alami, dan normal. Cara berpikir seseorang menentukan bagaimana jadinya orang tersebut, orang yang berpikir besar maka akan menjadi 'besar' orang yang berpikir sempit maka hanya akan menjadi orang yang 'kerdil'....(baca selanjutnya)

MENYIKAPI ANAK KRITIS
Anak yang banyak bertanya menandakan kritis, cerdas, dan kreatif. Tapi banyak orang yang tak sabar, lalu bagaimanakah dengan Anda?

Hari Rabu pagi saya mengajar IPA di kelas 4 tentang energi. Seperti biasanya, setelah diberi arahan tentang yang akan dipelajari, saya biasa menugaskan siswa untuk membaca terlebih dahulu. Sepuluh menit berlalu, tiba – tiba siswa mulai ada yang bertanya “Pak Guru, listrik terbuat dari apa?”, mendapat pertanyaan demikian tentu saja saya berpikir cukup keras untuk mencari jawaban. Karena tidak mungkin saya jawab dengan teori listrik maka saya arahkan siswa dengan tanya jawab tentang dinamo sepeda. Akhirnya siswa yang bertanya tadi pun diam, seolah seperti sudah terpenuhi jawabannya.

Ternyata perkiraan saya salah...baca selanjutnya

Selasa, 10 Mei 2011

Apakah Gips Berguna Untuk Menyambung Tulang Patah?


Pertanyaan ini diajukan oleh beberapa siswa kelas 4 karena ada tetangga siswa yang kecelakaan sehingga kakinya patah dan di-gips.

Untuk menjelaskan bagaimana fungsi gips ada baiknya jika siswa memahami dahulu tentang patah tulang. Siswa perlu diberi pemahaman dahulu tentang patah tulang karena bagi anak - anak yang namanya patah tulang adalah tulang patah seolah seperti patahnya lidi, putus. Padahal patah tulang secara medis belum tentu tulang putus tetapi hanya retak atau bergeser.
Patah tulang merupakan suatu kondisi dimana tulang bergeser dari posisinya ataupun patah akibat pengaruh dari luar. Patah tulang dalam dunia medis disebut dengan fraktur, patah tulang adalah istilah yang umum digunakan oleh masyarak umum.

Macam patah tulang dikelompokkan berdasarkan Lokasi (terjadi di diafisis, metafisis, epifisis, atau intraartikuler), Luas (fraktur lengkap dan tidak lengkap), Konfigurasi (transversal –mendatar-, oblik-miring- atau spiral-berpilin), hubungan antar bagian fraktur (dapat masih berhubungan (undisplaced) atau terpisah jauh (displaced) dan Hubungan antara fraktur dengan jaringan sekitar
(fraktur terbuka, fraktur tertutup).
(http://www.klikdokter.com/medisaz/read/2010/07/05/105/fraktur--patah-tulang)


Usaha yang dilakukan untuk menyembuhkan patah tulang sebagian besar mempunyai tujuan untuk mengembalikan posisi patahan tulang ke posisi semula (reposisi), mempertahankan posisi selama masa penyembuhan patah tulang (imobilisasi) dan bila perlu diadakan pencangkokan tulang (INFUSE Bone Graft) bila dengan reposisi – imobilisasi tidak berhasil.

Reposisi bisa dilakukan mulai ruang praktik dukun pijat, pengobatan alternatif hingga ruang operasi dokter spesialis tulang. Setelah tulang dikembalikan kepada posisi semula selanjutnya tulang ‘dibekukan‘ untuk mempertahankan posisi tulang selama masa penyembuhan.
Setelah tulang dikembalikan ke posisi semula maka langkah selanjutnya adalah menjaga tulang agar tidak terjadi pergeseran, dari dalam tubuh hal ini bisa dilakukan dengan memasang pin, sekrup, pelat sedangkan dari luar tubuh bisa dilakukan dengan gips, korset, bahan logam serta berbagai alat lainnya.

Tulang memiliki kemampuan untuk memperbaiki sendiri sehingga menjadi seperti keadaan semula (remodelling/swapugar), meskipun hasil perbaikan tulang tidaklah benar – benar seperti sebelum kecelakaan.

Apakah guna gips untuk menyambung tulang?
Gips, adalah bahan yang terbuat dari kapur, mudah dibentuk serta bersifat keras. Sifat keras pada gips ini dimanfaatkan untuk menyangga bagian tubuh dimana terdapat tulang yang patah. Ketika terjadi patah tulang, jaringan tubuh akan rusak dan mengeluarkan darah. Darah yang keluar dari luka patah ini akan membentuk hematoma untuk memperbaiki luka.

Pada hematoma terjadi proses penyembuhan tulang dimana sel – sel pembentuk tulang baru memperbaiki luka dengan menjadikan dirinya perekat. Perekat makin lama akan menjadi keras, kemudian digantikan oleh sel – sel tulang yang belum dewasa, hingga nantinya sel – sel ini digantikan lagi oleh sel tulang yang telah dewasa. Inilah proses penyembuhan tulang. Gips sangat berperan untuk menjaga agar posisi tulang tidak bergeser, karena tidak ada pergeseran maka sel perekat tulang bisa berkembang dengan baik sehingga tulang bisa tersambung lagi.


Referensi
http://yamachiyo.wordpress.com/2009/03/23/fungsi-penggunaan-gips-korset-dan-bahan-logam-pada-penderita-patah-tulang
http://www.klikdokter.com/medisaz/read/2010/07/05/105/fraktur--patah-tulang-
http://www.tanyadokteranda.com/artikel/2008/04/pilih-mana-untuk-patah-tulang
www.news-medical.net

Tidak ada komentar:

Posting Komentar