DATA PENGUNJUNG

Website counter

MISKONSEPSI

Setiap manusia berpikir, begitulah alaminya seorang manusia sampai - sampai ada seorang filsuf Prancis yang bernama Rene Descartes mengatakan "cogito ergo sum" yang berarti "Aku berpikir maka aku ada".
Proses berpikir adalah hal yang lumrah, alami, dan normal. Cara berpikir seseorang menentukan bagaimana jadinya orang tersebut, orang yang berpikir besar maka akan menjadi 'besar' orang yang berpikir sempit maka hanya akan menjadi orang yang 'kerdil'....(baca selanjutnya)

MENYIKAPI ANAK KRITIS
Anak yang banyak bertanya menandakan kritis, cerdas, dan kreatif. Tapi banyak orang yang tak sabar, lalu bagaimanakah dengan Anda?

Hari Rabu pagi saya mengajar IPA di kelas 4 tentang energi. Seperti biasanya, setelah diberi arahan tentang yang akan dipelajari, saya biasa menugaskan siswa untuk membaca terlebih dahulu. Sepuluh menit berlalu, tiba – tiba siswa mulai ada yang bertanya “Pak Guru, listrik terbuat dari apa?”, mendapat pertanyaan demikian tentu saja saya berpikir cukup keras untuk mencari jawaban. Karena tidak mungkin saya jawab dengan teori listrik maka saya arahkan siswa dengan tanya jawab tentang dinamo sepeda. Akhirnya siswa yang bertanya tadi pun diam, seolah seperti sudah terpenuhi jawabannya.

Ternyata perkiraan saya salah...baca selanjutnya

Selasa, 07 Juni 2011

Benarkah Tiap Bagian Lidah Merasakan Rasa Tertentu?


Benarkah Tiap Bagian Lidah Merasakan Rasa Tertentu?
Dalam teori sains disebutkan bahwa lidah dapat merasakan 4 macam rasa yang terletak pada posisi tertentu.
Ujung lidah merasakan manis, samping depan untuk merasakan asin, samping belakang untuk merasakan asam dan pangkal lidah untuk merasakan pahit. Benarkah hal ini?

Asal Mula Peta Rasa Lidah
Pada tahun 1901, ilmuwan Jerman yang bernama Hanig menerbitkan tesis PhD dalam bidang filsafat. Dalam tesisnya Hanig menunjukkan diagram yang menggambarkan kesimpulan dari hasil penelitiannya terhadap persebaran sensitivitas pengecap lidah.
Diagram yang ditunjukkan Hanig menunjukkan sensitivitas rasa manis pada ujung lidah, sensivitas rasa asin berada pada samping depan, sensivitas rasa asam pada samping belakang, dan sensivitas rasa pahit berada di pangkal lidah.
Lalu pada tahun 1942 ada seorang peneliti yang bernama Edwin Boring membahas data yang yang dikemukakan Hanig dalam bukunya Sensation and Perception in the History of Experimental Psychology . Boring menunjukkan argumen yang menguatkan penemuan Hanig, bahwa sensivitas lidah berbeda – beda pada tiap bagian.
Boring mengambil data Hanig dan menyimpulkan tingkat sensitivitas lidah dengan memberikan angka. Lalu angka – angka ini dipilah – pilah dalam sebuah grafik yang mana menjadi pedoman bagi ilmuwan lain bahwa sensivitas rasa yang spesifik hampir tidak ada, sensivitas rasa berkumpul pada area tertentu lidah dan terpisah dari sensivitas rasa yang lain.
Dari sinilah, peta rasa lidah tercipta dan akhirnya dikenalkan pada siswa sekolah melalui buku pelajaran. Semenjak peta rasa lidah diajarkan dan menjadi teori yang dikenal masyarakat, orang – orang percaya bahwa manis, asin, asam dan pahit hanya terasa pada bagian tertentu lidah.

Bukti yang Menunjukkan Peta Rasa Lidah Keliru
Pada tahun 1974 ada seorang peneliti yang bernama Virginia Collings menerbitkan buku Perception and Psychophysics, re-examined the differences in taste perception across the tongue. Dia menemukan bahwa ada variasi rasa pada bagian lidah tertentu ketika merasakan manis, asam dan asin, tetapi ia juga menyimpulkan bahwa variasi tersebut sangat kecil dan tidak signifikan. Silahkan lihat video pembuktian miskonsep peta berikut.



Video ini adalah pembuktian yang saya lakukan dengan siswa SD Negeri Mandala Jeruklegi Cilacap mengenai peta rasa lidah

Mengapa Peta Rasa Lidah Bisa Menjadi Acuan Dalam Waktu Yang Sangat Lama Bahkan Hingga Sekarang?
Peta rasa lidah menjadi konsep yang keliru begitu lama mungkin disebabkan karena kurang kritisnya masyarakat terhadap ilmu pengetahuan. Sains dianggap ilmu pasti yang tidak pernah salah dan tidak berubah. Padahal sebenarnya teori – teori Sains masih banyak yang mengalami koreksi.

Kesimpulan
Ilmuwan sekarang percaya bahwa semua sel pengecap pada lidah dapat merasakan rasa seperti asin, manis, asam dan pahit. Ketika kita memakan makanan, maka sel pengecap lidah akan menunjukkan reaksi tertentu pada makanan yang berbeda rasa. Dengan reaksi berbeda inilah rasa makanan dikenali oleh otak kita.


Referensi
http://cheriwalters.com/2010/07/the-truth-about-your-taste-buds
http://en.wikipedia.org/wiki/Taste_bud
http://healthlibrary.epnet.com/getcontent.aspx?token=9076b2c9-0730-4f1a-b6fa-5a462bb0a011&chunkiid=157007
http://www.nytimes.com/2008/11/11/health/11real.html?_r=1

3 komentar:

  1. makasih sekali ya ! tulisan ini benar benar membantu saya untuk presentasi di sekolah. Sukses !

    BalasHapus
  2. Ya, sama - sama. Terima kasih.

    BalasHapus
  3. siiiip ulasannya, dan parahnya miskonsep itu muncul di soal UN mapel IPA SMP/MTs tahun 2013 ini

    BalasHapus